Jumat, 15 Maret 2013

Jatuh Cinta

Jatuh cinta itu sederhana.

Sesederhana kenapa aku begitu menyukai kacamata. Banyak alasan di balik kesukaan ku pada kacamata. Salah satu nya karena saingan sekaligus teman baik ku ketika SD juga mengenakan kacamata. Kejadian yang paling aku ingat adalah lensa kacamata sebelah kiri nya pernah lepas ketika pelajaran matematika. Dan dia kekeuh pakai kacamata yang lensa nya cuma ada sebelah kanan. Hahaha, guru kami cuma bisa geleng-geleng kepala dan menguji seberapa parah minus ny saat itu. Pak guru menulis suatu kata di papan tulis, dari yang tulisan kecil hingga besar. Mirip dengan tes plus minus yang di optik. Kalau gak salah inget, dulu minus nya dia sekitar 2. Jadi kebayang dong gimana bingung nya dia yang di tanya saat itu.
Apalagi tempat duduk kami dulu ada di barisan kedua dari belakang. Hehehe, untung besok nya kacamata dia sudah diperbaiki. Jadi gak akan ditertawakan sama teman 1 kelas lagi.

Aku juga jatuh cinta dengan algoritma semenjak kelas 1 SMA. Berawal dari kesukaan ku dengan barang elektronik yang nama nya Komputer. Selalu menyenangkan mengetik di keyboard komputer, entah itu untuk hal mengerjakan tugas sekolah, main games Key Challenger (bener gak ya nama games nya), atau utak utik mIRC32. Kemudian aku berkenalan dengan Olimpiade Komputer yang semakin menguatkan keinginan ku untuk belajar algoritma. Ternyata dari situ lah awal kenapa akhirnya aku memilih jurusan teknik informatika selepas Ujian Akhir Nasional SMA. Terimakasih yang sangat besar untuk guru TIK SMANSA TP, pak Nur Ramadhan. Saya tersesat di jalan yang benar pak hehehe.

Dari dulu juga aku sudah mencintai dunia bisnis (baca: jualan).
to be continued....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar